Rasa Patah hati pasti pernah dirasakan hampir semua orang, dan pastinya rasanya memang menyakitkan. Saat mengalami patah hati, Kamu akan merasakan perasaan Kamu benar-benar terluka dan sedih. Kehilangan kesempatan untuk bersama orang yang Kamu cintai tentu membuat Kamu kecewa.
Perasaan patah hati, sakit hati, kesal dan
dendam terus-menerus terhadap orang lain, seperti atasan yang memecat Kamu,
pasangan yang mengkhianati Kamu – memang dapat mempengaruhi kesehatan fisik Kamu,
menurut sebuah buku baru, “Embitterment : Societal, psychological, and clinical
perspectives.”
Studi telah menunjukkan bahwa sakit hati, atau dendam, orang yang marah
memiliki tekanan darah tinggi dan detak jantung dan lebih mungkin untuk
meninggal karena penyakit jantung dan penyakit lainnya.
![]() |
patah hati |
Selain membuat perasaan Kamu terluka, patah hati ternyata juga dapat membuat resiko kematian Kamu lebih tinggi. Seperti dilansir dailiymail.co.uk, peneliti memaparkan bahwa orang yang mengalami patah hati beresiko dua kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner dan penyakit stroke pada bulan pertama patah hati mereka. Resiko ini terus menurun setelah melewati sebulan pertama. Fakta ini ditemukan setelah meneliti 30.000 yang kehilangan orang yang mereka cintai orang di Inggris.
Rasa negatif dari perasaan patah hati, dendam begitu kuat sehingga
penulis menyerukan pembentukan sebuah diagnosis baru yang disebut PTED, atau
gangguan sakit hati pasca-trauma, untuk menggambarkan orang-orang yang tidak
bisa memaafkan perbuatan jahat orang lain terhadap mereka. Sakit hati dapat
diartikan sebagai rasa ketidaknyamanan kita terhadap perlakuan buruk orang lain
dan kita tidak mau memaafkan. Sakit hati bisa juga meliputi kebencian, dendam,
dengki, menyalahkan orang lain dll.
![]() |
patah hati |
Sindrom patah hati ternyata merupakan kejadian serius yang menyangkut kesehatan Kamu. Patah hati juga dapat merusak gaya hidup seseorang. Seseorang yang patah hati akan lupa mengurus kesehatannya sendiri, seperti melupakan jadwal meminum obat atau bahkan lupa untuk makan.
Menurut penelitian lainnya, patah hati juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang dipengaruhi faktor psikologis dalam tubuh seperti tekanan darah, kadar hormon stres, dan detak jantung.
Sangat penting untuk tetap menjaga kesehatan diri meski perasaan Kamu sedang terluka. Tetaplah jaga pola makan dan gaya hidup sehat Kamu saat hati Kamu dirundung duka agar kesehatan Kamu tidak terkena dampak negatifnya. Carilah kebahagiaan Kamu yang lain, yang pasti bisa Kamu temukan di dunia ini.
Comments
Post a Comment