![]() |
Masjid Hunto Sultan Amay |
“Setelah menikah maka
hidupmu akan indah”
Perkataan tersebut
mengartikan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang indah, membuat hidup lebih
indah. Setiap makhluk hidup pasti diciptakan berpasang-pasangan, sama seperti
manusia juga tuhan menciptakan pasangan
yang terbaik untuk hambanya. Banyak yang bilang kalo jodoh atau pasangan hidup
kita adalah cerminan kita, itulah letak keadilan tuhan yaitu mempertemukan
pasangan hidup untuk saling menyempurnakan.
Pernikahan merupakan hubungan
antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata berupa janji yang ditujukan untuk melanjutkan ke
pernikahan. Jika dalam islam ada istilah dengan Ijab Qobul (akad nikah), pada
saat Ijab Qobul mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang diucapkan
oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan.
Dan salah satu rukun wajib nikah
adalah mahar. Terus bagaimana dengan masjid dibangun untuk dijadikan mahar
pernikahan?, Simak dibawah ini.
Masjid Hunto Sultan Amay, masjid
yang terletak di gorontalo ini merupakan dulunya mesjid yang dibangun untuk
dijadikan mahar pernikahan. Masjid ini terletak di kelurahan Biawu, di kecamatan
kota selatan, di kota Gorontalo, propinsi Gorontalo – Indonesia.
Seputar sejarah masjid Hunto
Sultan Amay ini berdiri sejak Sultan Amay atau Raja Amay merupakan raja yang
gagah, mudah, tampan yang memerintah di kerajaan Gorontalo pada tahun 1472-1550
M. Sultan Amay dulu masih menganut kepercayaan animisme atau dulunya patung,
pohon dan hal yang berbau mistik merupakan persembahan mereka. Raja Amay
kemudian jatuh cinta pada putri raja, Raja Palasay, Putri Boki Antungo, yang
merupakan gadis cantik asal Mautong Sulawesi Tengah.
Raja Amay mendatangi langsung
Raja Palasay untuk meminang Putri Boki Antungo. Dia menyampaikan ingin memimang
putri raja dan Raja Palasay menerima baik niat Raja Amay. Raja Palasay yang
ketika itu merupakan pengikut agama Islam yang taat, mengajukan satu syarat
kepada Raja Amay. Jika persyaratan itu disetujui, Raja Palasay merestui anaknya
dinikahi Raja Amay.
Satu syarat yang diajukan yaitu
Raja Amay harus masuk Islam dengan bukti Raja Amay harus mendirikan masjid.
Permintaan Raja Palasay disetujui Raja Amay. Pembangunan masjid pun dilakukan
di Gorontalo pada tahun 899 Hijriah atau 1495 Masehi. Masjid tersebut kemudian
diberi nama Hunto Sultan Amay. Hunto singkatan dari Ilohuntungo berarti basis
atau pusat perkumpulan agama Islam ketika itu.
Comments
Post a Comment